• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
Kuis Alkitab

Kuis Alkitab

Bangun Iman Di Jaman Modern

  • Show Search
Hide Search
Home/Renungan Harian/Ketika Pelayananku Tidak Dihargai

Ketika Pelayananku Tidak Dihargai

Sudah Capek-capek Melayani Tidak Dihargai!

Natal yang lalu, Mawar dan Melati diminta menyanyikan duet “O Holy Night” untuk candle light service. Mereka berdua telah mempersiapkan dengan baik duet tersebut.

Namun, ketika semua lilin telah menyala, sang pemimpin ibadah memutuskan untuk mengakhiri nyanyian “O Holy Night” dan berdoa.

Improvisasi duet yang telah mereka siapkan dengan begitu indah tidak jadi dinyanyikan. Mereka pun kecewa berat!

Seringkali kita sebagai seorang Kristen dan pelayan Tuhan tidak sungguh-sungguh menyadari apa artinya menjadi seorang pelayan.

Seorang pelayan adalah seorang hamba. Bukan seorang dengan blazer dan jas berdasi di mimbar gereja. Bukan pula seorang dengan suara merdunya. Atau khotbah yang menggugah.

Hamba yang Tidak Berguna

Hamba adalah jabatan yang rendah dengan penghargaan yang minim pada hasil kerja kerasnya. Sudah tugasnya untuk melayani. Ia tidak akan menikmati jerih payahnya. Bukankah semua pekerjaannya untuk Sang Tuan? Jika ia melayani dengan sangat baik, maka Tuan-lah yang dipuji-puji.

Tuhan Yesus berkata,

“Adakah ia (Tuan) berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” Lukas 17:9-10.

Seorang pelayan harus tetap melayani dengan sepenuh hati dan rendah hati bahkan ketika pelayanannya tidak dihargai.

Jika kita melayani, apapun situasinya, kita adalah hamba-hamba yang “tidak berguna”; kita hanya melakukan apa yang kita harus lakukan.

Seorang teman ceroboh; lupa memberikan honor bagi seorang pendeta yang berkhotbah pada sebuah ibadah Minggu. Teman itu merasa sangat bersalah dan meminta maaf pada sang pendeta. Dengan rendah hati sang pendeta menjawab, “Tidak apa-apa, yang penting saya sudah melakukan apa yang harus dilakukan (berkhotbah).”

Siapapun kita dan apapun yang kita lakukan hari ini, ingatlah bahwa kita adalah hamba-hamba Tuhan. Fokus pelayanan kita bukanlah upah dan penghargaan, melainkan kemuliaan Tuhan.

Selamat melayani Tuhan pada hari ini di rumahmu, di tempat kerjamu, di manapun kamu berada!

Share :

  • Tweet
  • WhatsApp

Related

Written by:
Novi Kurniadi
Published on:
16/02/2018

Categories: Renungan HarianTags: lukas

Footer

Copyright © 2021 . Semua karya adalah milik Kuis Alkitab.