Nggak perlu tunggu jadi tua untuk sakit, nggak perlu tunggu jadi tua untuk mati. Dan nggak perlu tunggu jadi lemah untuk mengakui kelemahan diri.
Seringkali kita menyembunyikan kelemahan dan baru mengakuinya ketika kelemahan tersebut terekspos keluar.
Orang kecanduan pornografi atau obat menyembunyikannya sampai hari dia tertangkap basah.
Orang yang tidak punya pendidikan tinggi berusaha tampil keren dan pintar sampai hari dia tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit di depan semua orang.
Orang yang terlilit hutang berusaha terlihat kaya sampai hari rumahnya disita paksa oleh tukang tagih bank.
Kenapa kita punya kebiasaan menyembunyikan kelemahan sampai detik-detik terakhir?
Kenapa tidak dibuka sebelumnya daripada disimpan-simpan sampai meledak gede dan bikin malu sendiri bahkan makan korban ?
Kita bisa belajar untuk secara terbuka mengungkapkan kelemahan kita. Jangan takut untuk berada dalam posisi lemah karena firmanNya berkata :
“Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” – 2 Korintus 12:10.
Kita bisa renungkan firman ini.
Di dalam Tuhan, kelemahan adalah kekuatan.