Semua ingin melihat hari-hari baik dalam hidup. Semua seperti ini, walau sebetulnya tidak satu pun pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Benar Tuhan yang memegang masa depan. Tapi kita juga bukan robot. Kita bisa menentukan dan mengambil keputusan atas berbagai hal yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup. Tuhan memberikan petunjuk:
“Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu” – Mazmur 34:11-13.
Kelihatan sederhana. Tinggal jaga mulut dari ucapan jahat dan menipu, kan ?
Kenyataannya tidak semudah itu. Ini dunia yang rusak, berhubungan dengan orang-orang berdosa setiap hari…. kadang lebih gampang – atau lebih seru kadang – ngomong hal-hal jahat daripada baik.
“Jalan ditutup, saya harus memutar mobil” lebih mudah ngomong begini daripada ngaku kita bangun kesiangan!
“Mami nggak punya uang” lebih mudah daripada repot-repot menjelaskan ke anak mengapa kita tidak mau membelikan apa yang diinginkannya. “Dia masih kecil, sulit untuk diberi pengertian”, ini lalu membenarkan kita memberikan racun kebohongan pada anak ?
Tapi kan bohong kecil-kecilan lah, yang tidak merugikan siapa-siapa. Ya, kan?
YA, KAN ???
Sayangnya tidak.
Masalahnya, lidah itu api yang kecil tapi bisa membakar hutan yang besar:
“Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” – Yakobus 3:6.
Selalu benar dan pasti terjadi dalam hidup:
Satu langkah salah akan diikuti lebih banyak langkah-langkah salah lain.
Dan satu langkah benar akan diikuti lebih banyak langkah-langkah benar lainnya.
Di-konfirm Lukas 16:10: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar . Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
So, balik ke diskusi awal kita: Siapa yang ingin melihat hari-hari baik dalam hidup ??