Murah tapi berharga, nilai dari benda itu sendiri tidak seberapa tapi kita semua tidak rela kehilangannya, apakah itu ? KTP. Kartu Tanda Pengenal. Identitas.
Plastik, tinta dan kertas laminating. Super murah. Tapi tidak ada yang rela kehilangan KTP mereka. Berharga.
Selain karena repot bikin ulang, tapi juga karena tanpa KTP seseorang tidak bisa melakukan apa pun. Tidak bisa buka rekening bank, tidak bisa cari kerja, tidak bisa check in ke rumah sakit, bahkan tidak bisa menikah!
IDENTITAS MEMBUKA AKSES.
Begitu juga kalau kita mengetahui siapa identitas kita di mata Tuhan. Begitu banyak akses tiba-tiba terbuka.
“Rekening bank Surga”, “Pekerjaan dari Surga”, “Jodoh dari Tuhan”, “Pertolongan dari Tuhan” – contoh beberapa akses-akses yang perlu “KTP Surgawi” untuk dibuka.
AKSES-AKSES SURGA JAUH LEBIH BAIK DAN LEBIH KEREN DARI AKSES-AKSES DUNIA.
Kalau Tuhan bisa memberikan pekerjaan yang tepat, jodoh yang tepat, koneksi bisnis yang terbaik, teman-teman yang terbaik, buat apa lagi kita perlu akses dunia ?
AKSES DUNIA TIDAK DIPERLUKAN LAGI SAMA SEKALI JIKA SUDAH PUNYA AKSES SURGA.
Sama sekali ? Mungkin masih perlu kali, beberapa akses-akses dunia sekalipun sudah percaya Yesus ?
Tidak. Yesus mati di kayu salib untuk sepenuhnya mengalihkan akses dari dunia ke diriNya.
Kalau akses dunia masih punya setitik saja nilai baik, Tuhan tidak perlu ambil langkah ekstrem mengirim AnakNya mati ke dunia.
“Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” – 2 Korintus 6:14
Tuhan ambil langkah ekstrem karena akses dunia sudah sepenuhnya, 100%, rusak.
Kehidupan bersama Tuhan akan perlahan-lahan menarik kita keluar dari akses dunia dan makin masuk ke akses Surgawi, sampai akhirnya nanti akan 100% akses surgawi.
Semua tergantung pilihan-pilihan yang kita buat setiap hari.
Pilih akses Tuhan, jangan akses duniawi.
Caranya ? Gampang, tinggal ketok pintu rumahNya.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” – Matius 7:7.