Hidup di dunia ada satu masalah yang selalu ada….di orang Kristen atau bukan, negara maju atau negara berkembang, yaitu masalah keuangan.
Terutama masalah hutang kartu kredit.
Kamu punya masalah kartu kredit ?
Tidak dosa mempunyai kartu kredit, sama sekali tidak. Hanya saja, kartu kredit membuka pintu terhadap luapan keinginan-keinginan hati.
Seperti naga tidur dibangunkan dan dibukakan pintu. Dan naganya lapar. Minta dipuaskan.
Hampir semua orang percaya tahu – sepenuhnya atau sebagian – kalau keinginan mempunyai sifat membelenggu. Keinginan sangat bisa menjadi sebuah penjara.
Dalam perspektif ini, kartu kredit kalau tidak digunakan hati-hati bisa menjadi cara untuk MEMPERBESAR RUANG SEL PENJARA dengan “membuahi” keinginan yang kemudian melahirkan anak bernama HUTANG.
Jauh sebelum hari ini sudah dikatakan: “yang berhutang menjadi BUDAK dari yang menghutangi.” – Amsal 22:7.
Masalah hutang adalah masalah pengendalian diri. Apakah kita mempunyai GENGSI yang membuat kita sampai berhutang ? Apakah kita menginginkan terlalu banyak hal dalam hidup ? Apakah kita lebih besar pasak dari tiang ?
Semua akarnya dari masalah hati, bukan masalah perencanaan keuangan. Yang kedua sulit diperbaiki kalau yang pertama tidak diluruskan terlebih dahulu.
Kalau kita punya masalah kartu kredit hari ini, berdoalah pertama-tama untuk Tuhan menilik hati kita. Karena akar masalahnya di situ. Minta Tuhan mengubahkan hati kita terhadap tawaran-tawaran dunia. Lalu setelah itu, berdoalah minta jalan keluar dan solusi untuk kartu kreditmu.
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah” – Roma 8:14-15