4Dalam sebuah episode acara anak-anak Dibo, ada cerita salah satu tokohnya kesal dengan teman-temannya dan mengajukan permohonan untuk membuat kembaran dirinya sendiri, dengan harapan dia akan mempunyai teman main yang “sepadan” dan mengerti dirinya.
Hadirlah kembarannya sesuai yang diminta. Awalnya mereka senang luar biasa bermain bersama, tapi lama kelamaan mereka mulai rebutan mainan dan barang-barang yang ada di rumah (karena semua barang dan mainan hanya ada satu, sedangkan mereka sekarang berdua). Dengan cepat mereka terlibat dalam pertengkaran hebat dan saling berusaha menendang satu sama lain keluar dari rumah.
Kadang kita ingin semua orang mengerti diri kita, menjadi seperti kita, melihat dari sudut pandang kita. Tapi seringkali kita gagal melihat diri sendiri, apakah pengertian kita ini benar, apakah diri kita bermasalah, apakah sudut pandang kita tepat ?
Bagaimana kalau kita salah dan semua orang mengikuti kita, apa yang terjadi ? Si buta menuntun rombongan buta masuk jurang.
“Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati” – Amsal 16:2
Mencoba memahami pendapat dan sudut pandang orang lain yang berbeda selalu besar manfaatnya, bagi orang lain, bagi diri sendiri dan juga bagi Tuhan, karena tubuh Kristus-Nya berfungsi dengan benar, dimana semua bagian-bagian tubuhnya berkomunikasi dan mencoba bekerja sama.
Dalam kantor, dalam gereja, rumah tangga atau apa pun juga, jangan berharap semua orang mengerti dirimu, tapi cobalah untuk mengerti juga sudut pandang mereka dan berdoa untuk komunikasi yang baik untuk mencapai solusi yang terbaik untuk semua.
“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” – 1Korintus 12:27