Tua itu kepastian, dewasa itu pilihan.
Kita sering sekali mendengar tentang hal itu. Sebenarnya poin dari pesan ini cuma satu: Menjadi dewasa itu butuh latihan.
Yes, latihan adalah hal yang kita tidak suka, tetapi itu harus dilakukan. Banyak hal dalam hidup tidak kita miliki langsung dari lahir.
Kita punya telinga untuk mendengar, tetapi kita dilatih untuk menyimak.
Kita mempunyai mata untuk melihat, tetapi kita dilatih untuk menatap.
Sebagaimanapun kita benci hal ini, tapi hidup adalah sebuah pelajaran mengenai mengulang, mengulang dan mengulang :
“Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali” – Pengkhotbah 1:5-6
Latihan SELALU berarti mengulang atau repetisi. Binaraga bisa mempunyai otot besar karena mengulang-ulang latihan dengan beban yang semakin berat. Pemusik menjadi tajam telinganya karena berulang-ulang mendengarkan nada-nada. Tidak ada bidang keahlian yang tidak melibatkan repetisi. Menjadi kreatif dalam banyak bentuk juga merupakan sebuah latihan. Terlatih untuk melihat perspektif lain, terlatih untuk mencari jalan lain.
“Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Ulangan 6 : 7
Musa memperkatakan ke bangsa Israel untuk mengulang-ulang dan mengajarkan hukum Taurat kepada anak-anaknya. Kenapa? Supaya “nyantol”! Simple aja.
Karena dalam konteks rohani, seorang “kanak rohani” tidak langsung menjadi taat di hidupnya. Itu realitanya. Kita terlahir baru dan langsung bisa tunduk, percaya, bahkan mentaati begitu saja kepada Tuhan ? Kita tahu jawabannya tidak.
Jadi sama seperti dalam semua bidang, dalam kerohanian pun latihan dan pengulangan mempunyai nilai untuk membangun “otot-otot rohani” kita.
Dan kabar baik untuk diingat: buah manis menanti di akhir dari semua proses latihan yang dijalani dengan baik.
Saya percaya bahwa kasih karunia Tuhan bekerja atas kita, dan Tuhanpun sudah mempersiapkan banyak hal yang indah untuk kita. Tetapi masalahnya seringkali di kita. Kita butuh “latihan” untuk mempercayai Dia bergerak bersama Dia, mencoba melihat dari sisi-Nya.
There’s no easy way. Jika kita ingin dapat yang terbaik, effort yang konsisten adalah kuncinya.