Biasanya remaja atau pemuda tidak terlalu memikirkan kebiasaan mereka. Semua orang punya kebiasaan. Kamu mungkin punya kebiasaan bangun di pagi hari dengan cara tertentu, atau kebiasaan makan sesuatu dengan cara tertentu.
Saya memiliki kebiasaan makan mie instan dengan roti. Kuah yang tersisa dicelupi roti, nikmat rasanya. Tapi terkadang kebiasaan bisa jadi aneh. Seperti makan mie instan dengan roti tadi. Aneh kan itu ?!
Kebiasaan itu mirip malaikat. Ada malaikat baik ada malaikat buruk, masing-masing mendorong kita jadi pemenang atau pecundang.
Dan parahnya, mereka “mengendarai” kita setiap hari. Mereka adalah para “malaikat” kebiasaan baik dan “malaikat” kebiasaan buruk itu.
Yes, kita dikendarai oleh kebiasaan kita. Terkadang bisa susah sekali untuk ambil alih kendali kembali. Balik sebentar, tapi kemudian balik lagi kebiasaan kita yang pegang kemudi. Perebutan kemudi ini lah yang sering bikin hidup orang jadi “ugal-ugalan”, dan bahkan sampai “masuk jurang”.
“tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa” Roma 7:23
Ada stress dengan kebiasaanmu sendiri yang sepertinya susah sekali dihentikan ?
Tuhan tahu kita tidak berdaya melawan kebiasaan-kebiasaan kita sendiri.
Dia tahu, tapi kita sering tidak tahu. Kita sering masih mencoba dengan kekuatan sendiri.
Dan Dia tahu juga ini: kebiasaan-kebiasaan kita bisa mendorong kita masuk neraka!
Ada kebiasaan diri yang kamu tahu sepertinya bisa mendorongmu masuk neraka kalau tidak dihentikan ?
Jangan dibiarkan. Jangan terus mencoba mengambil kemudi dengan kekuatan sendiri.
Biar Tuhan yang ambil alih kemudinya! Dia jauh lebih kuat dari kita (dan jauh lebih disegani oleh iblis daripada kita) untuk mengambil alih kemudi dan memutar balik kendaraan hidup kita.
Tuhan menunggumu untuk datang kepadaNya dengan membawa masalah kebiasaan ini. Roh Kudus bisa memutar balikkan, terlepas apa pun situasi hidupmu atau berapa pun usiamu hari ini atau berapa kali kamu sudah jatuh bangun.
“Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.” – Amsal 19:3